"Kaya akan keindahan" Itulah kalimat yang sering kita dengar untuk menggambarkan alam Indonesia. Karena memang keindahannya tidak hanya tertuang pada permukaannya saja, namun juga tersimpan sampai bawah laut. Di kepulauan Wakatobi, surga pesona alam bawah laut yang menakjubkan itu dapat kita nikmati di Indonesia.
Kepulauan Wakatobi yang kaya akan keanekaragaman hayati dan terumbu karang menempati prioritas tertinggi di Indonesia maupun dunia. Wakatobi merupakan Kawasan Perlindungan Laut sepanjang pesisir tenggara Sulawesi yang keindahan sumber daya alam lautnya bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya. Nama Wakatobi sendiri merupakan akronim nama empat pulau besar di kepulauan sebelah tenggara Sulawesi (Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko) yang telah dibangun Taman Nasional dengan luas area 1,39 juta hektar. Kedalaman airnya yang bervariasi mencapai 1.044 meter untuk bagian terdalamnya dengan permukaannya berselimutkan pasir dan karang.
Taman Nasional Wakatobi memiliki 25 gugusan terumbu karang dari sekumpulan pulau karang sepanjang 600 km. Kekayaan terumbu-karangnya lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili; seperti Acropora Formosa, Psammocora Profundasafla, Pavona Cactus, Leptoseris Yabei, Fungia, dan masih banyak lagi. Di kepulauan Wakatobi, banyak turis yang mengagumi pesona karang terluas dan terpanjang di Indonesia yaitu Karang Kaledupa.
Kekayaan jenis biota yang mempunyai habitat di kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia ini juga bermacam-macam. Seperti ikan yang mencapai 93 jenis; diantaranya argus bintik, takhasang, pogo-pogo, napoleon, sampai hiu. Lalu ada beberapa jenis burung laut seperti angsa-batu coklat, cerek melayu, dan raja udang erasia. Terdapat juga tiga jenis penyu yaitu penyu sisik, penyu tempayan, dan penyu lekang. Jika beruntung, para turis dapat menyaksikan iringan lumba-lumba berenang dari atas kapal.
Masyarakat aslinya - suku laut atau suku Bajau, juga tak kalah menarik budayanya yang terkenal banyak pelaut tangguhnya. Suku Bajau merupakan suku satu-satunya di Asia Tenggara yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional. Kehidupan sehari-harinya sangatlah unik untuk diperhatikan, seperti beberapa kampungnya yang didirikan di atas laut dan kebiasaannya menombak ikan dengan menyelam ke dasar laut tanpa peralatan.
Wisata laut modern seperti menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya juga ditawarkan oleh resort-resort setempat. Saat ini arus kunjungan wisata telah mencapai 3.000 sampai 5.000 orang pertahunnya dengan didominasi turis asal Eropa dan Amerika. Surga laut kepulauan Wakatobi merupakan salah satu pendukung sektor pariwisata Indonesia yang memang perlu kita lindungi keindahan alamnya, serta kembangkan fasilitasnya tanpa mengganggu keaslian budaya dan ekosistemnya yang sudah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar